Rambut adalah mahkota wanita, dan rambut rontok adalah momok yang terbesar bagi kaum hawa. Apakah anda mengetahui bahwa 1 dari 4 wanita; atau 25%  dari populasi wanita mengalami kondisi rambut rontok yang memprihatinkan?
Dari studi yang ada, manusia mengalami rambut rontok sampai 100 helai tiap harinya, dan ini disebut normal. Rambut di kepala, mengalami pertumbuhan 3 sampai 4 tahun, dan kemudian mengalami jeda selama 3 sampai 4 bulan, dan kemudian tumbuh lagi menjadi rambut baru.  Maka itu, apabila rambut seseorang rontok melebihi 100 helai sehari, dia harus sudah waspada terhadap keadaan ini.
Jenis rambut rontok pada wanita dapat dibagi menjadi 4 bagian, yaitu:

1. Alopecia Androgenic

alopecia androgenic pada wanita
Alopecia Androgenic adalah penyebab rambut rontok yang paling umum pada wanita, juga lelaki. Penyebab dari rambut rontok adalah genetis (keturunan) yang disebabkan oleh hormon Androgen. Hormon Androgen ini disebut juga DHT atau dihydrotestosterone. Hormon ini membuat folikel rambut menyusut menjadi tipis dan tidak dapat me-produksi rambut baru dengan baik.

Alopecia Androgenic adalah rambut rontok genetis yang paling umum dijumpai pada wanita dan lelaki

Rambut biasanya akan menipis dan menghilang dalam pola yang jelas, yaitu dimulai dari dahi bagian atas dan meluas kebelakang. Ada juga yang dimulai dari vertex (bagian atas kepala belakang – crown area), dan menyisakan rambut pada bagian samping dan belakang kepala. Pada wanita, biasanya tidak terjadi kebotakan total, tetapi penipisan rambut yang menyebar keseluruh kepala. Pada wanita penipisan ini berlangsung pada umur 20 sampai 30 tahun dan diperburuk dan dipicu dengan gangguan keseimbangan hormone androgen pada tahap pre menopause.

2. Alopecia Difusa

alopecia difusa
Adalah rambut rontok pada wanita yang disebabkan oleh obat-obatan atau vitamin dengan dosis tinggi. Contoh: obat kanker (chemotherapy, vitamin A, talium, dan retinoid). Kurangnya kelenjar tiroid, mengalami anemia (kurang darah) dan stress juga dapat menyebabkan rambut rontok pada wanita. Kehilangan dan penipisan rambut biasanya merata di seluruh kepala (tidak terbatas hanya satu tempat saja).  Kabar baiknya, apabila penyebabnya hilang, rambut akan tumbuh kembali.

3. Alopecia Areata


Ini adalah rambut rontok yang disebabkan oleh auto-immune.  Kerontokan rambut dapat terjadi tiba-tiba dan biasanya pada suatu tempat tertentu, bisa di kepala maupun di tempat lainnya seperti di alis atau bulu mata. Rambut rontok ditandai oleh bintik-bintik seperti lingkaran. Alopecia Areata biasanya hanya bersifat sementara dan rambut dapat tumbuh kembali apabila auto-immune atau penyebabnya hilang.

4. Degenerasi Folikel

Banyak wanita yang suka rambutnya di model karena tuntutan jaman. Ada yang di warnai atau dibonding (diluruskan) dan tentunya menggunakan bahan kimia.  Hal ini bisa mengakibatkan efek negative pada folikel rambut dan penyebab dari rambut rontok.  Apabila rambut rontok dapat diketahui, tentunya akan mudah bagi penderita, karena penggunaan bahan kimia dapat dihindari/diganti, tetapi apabila tidak diketahui, hal ini dapat menjadi kondisi rambut rontok yang permanen.

Dari semua kondisi rambut rontok, yang paling sering terjadi dan lebih sulit diobati adalah Alopecia Androgenic (genetik)

Dari semua penyebab rambut rontok diatas, yang paling sering terjadi dan lebih sulit diobati adalah yang disebabkan oleh Alopecia Androgenic (karena genetic). Hal ini karena pembentukan hormon androgen atau DHT (dihydrotestosterone) yang terlalu banyak sehingga menyebabkan folikel rambut menyusut.
Apabila anda mengalami rambut rontok yang disebabkan oleh Alopecia Androgenic, pengobatan harus dilakukan dari 2 cara supaya efektif. Yaitu, me-block pembentukan hormone Androgen/DHT, dan memberikan rangsangan untuk tumbuh rambut di kepala.
Usaha me-block DHT dapat memakai DHT blocker dari bahan alami, karena akan lebih aman daripada bahan kimia : contoh Finasteride. Untuk menumbuhkan rambut, anda dapat memakai zat aktif Minoxidil 2% (khusus untuk wanita) yang dapat ditemukan di Women Rogaine. Minoxidil adalah zat aktif yang telah disetujui pemakaiannya oleh FDA (Food and Drug Administration) kurang lebih 15 tahun lalu.